Kamis, 21 Juni 2012

binak/mabni dalam ilmu nahwu

البناء

Dinukil dari buku maqoshid nahwiyyah, bina’ adalah:

البناء هو لزوم أواخر الكلم حالة واحدة لغير عامل واعتلال

Bina’ adalah tetapnya akhir kalimat pada satu keadaan bukan karena amil atau proses I’lal.

Dalam alfiyah bait ke 15 disebutkan bahwa
وَالاسْمُ مِنْهُ مُعْرَبٌ وَمَبْنِي ¤ لِشَبَـــهٍ مِنَ الْحُــرُوْفِ مُدْنِي

Diantaranya Kalimat Isim ada yang Mu’rab, dan ada juga yang Mabni karena keserupaan dengan kalimah Huruf secara mendekati. Bait ini menerangkan bahwa kalimah isim terbagi menjadi :
Isim Mu’rob : yaitu Isim yang selamat dari keserupaan dengan Kalimat Huruf.
Isim Mabni : yaitu Isim yang dekatnya keserupaan dengan Kalimat Huruf

Pada awalnya kalimat isim (kata benda) bersifat mu’rob (berubah karena amil) namun selanjutnya ada beberapa kalimat isim yang keluar dari aturan baku, yakni bersifat mabni (tetap bukan karena amil atau I’lal) karena ada satu keserupaan dengan kalimat huruf (yang bersifat mabni).

Semua Kalimah Harf/Huruf (الحرف) adalah Mabni. Dalam hal ini, kemabnian kalimah huruf tidak membutuhkan terhadap pelaksanaan I’rob untuk memahami makna-makna yang terkandung daripadanya pada suatu susunan kalimat, tidak sebagaimana Kalimah Isim.
sebab-sebab isim tersebut dikategorikan sebagai isim mabni
1) Syibh wadh’iy
Keserupaan ini adalah pada asal muasal pembentukan isim. Yang masuk kategori syibh ini adalah isim dhomir.
2) Syibh ma’nawiy
Keserupaan ini ada pada makna isim. Yakini:
a. Makna isim yang serupa wujud (sifatnya konkrit dan dapat dikenali). Yang termasuk kategori ini adalah isim istifham (kata tanya) dan isim syarat.
b. Makna isim yang serupa tidak wujud (tidak tampak dan hanya dapat diperkirakan). Yang masuk kategori ini adalah isim isyaroh (kata tunjuk)
3) Syibh isti’mali
Keserupaan ini ada pada segi penggunaannya (إستعمال). Yaitu isim ini dapat beramal seperti fiil namun tidak menerima atsar (objek) dari amalnya kata lain. Yang termasuk kategori ini adalah isim fiil.
4) Syibh iftiqoriy
Keserupaan ini ada pada sifatnya isim yang membutuhkan eksistensi kata lain guna melengkapi dan mempertegas makna isim tersebut, hal ini serupa dengan kalimat huruf yang senantiasa membutuhkan kehadiran kata lain untuk menjelaskan maknanya. Yang termasuk kategori ini adalah isim maushul.
Namun dalam syarh al-Kafiyah al-Kubro, Ibnu Malik menambahkan dua lagi sebab keserupaan isim mabni, yaitu:
5) Syibh ihmali
Keserupaan isim dalam sifatnya tidak dapat beramal dan tidak menerima atsar amalnya kata lain. Seperti isim-isim pembuka (fawatih al-suwar) surat dalam Al-Qur an: الم, ن, ق, طسم
6) Syibh lafdzi
Keserupaan isim yang secara lafadz mirip dengan huruf. Seperti حاشا yang isim mirip dengan حاشا yang huruf.

Secara teringkas, dapat diketahui bahwa isim-isim yang termasuk dalam kategori isim mabni adalah:
a. Isim dhomir
b. Isim syarat
c. Isim istifham
d. Isim isyaroh
e. Isim fi’il
f. Isim maushul
g. Isim-isim suara
h. Isim a’lam
i. Sebagian dhorof
j. A’lam yang berakhiran eih
k. Bilangan 11 sampai 19 kecuali 12

Dari Kitab Alfiyah Bait ke-22 » Bentuk Mabni :
وَمِنْهُ ذُو فَتْحٍ وَذُو كَسْرٍ وَضَمُّ ¤ كَأَيْنَ أَمْسِ حَيْثُوَالْسَّــــاكِنُ كَمْ
Diantara bentuk Mabni adalah Mabni Fathah, Mabni Kasroh dan Mabni Dhommah. Seperti lafadz: Aina, Amsi, Haitsu, dan Mabni Sukun seperti Lafadz Kam.

Bentuk Mabni adalah tetapnya akhir kalimah pada satu bentuk keadaan. Bentuk Mabni ada empat macam:
1. Mabni Sukun.
Mabni sukun adalah bentuk asal Mabni. Karena merupakan paling ringannya syakal. Oleh karena itu ia bisa masuk pada Kalimah Isim, Kalimah Fi’il dan Kalimah Harf/huruf. contoh: اُكْتُبْ – كَمْ – مِنْ
Mabni membuang Huruf Illah termasuk pada mabni sukun, karena ia pengganti dari mabni sukun.
2. Mabni fathah
Harkat fathah merupakan paling dekatnya harkat terhadap Sukun, oleh karena itu ia juga masuk kepada kalimah Isim, Fi’il dan Huruf. contoh: كَيْفَ – قَامَ – وَ
3. Mabni Kasrah
Masuk kepada kalimah Isim dan kalimah Huruf, tidak masuk kepada kalimah Fi’il contoh بِ ,
4. Mabni Dhommah
Juga masuk kepada Kalimah Isim dan Kalimah Huruf, tidak masuk kepada Kalimah Fi’il. Seperti حَيْثُ (Kalimah Isim) dan مُنْذُ (Huruf Jarr). Sedangkan Harakah Dhommah pada akhir Kalimah Fi’il Madhi pada contoh اَلطُّلاَّبُ حَضَرُوا Bukanlah Harakah asli, namun ia adalah Harakah pengganti untuk memantaskan pada huruf Wau.

2 komentar:

  1. Afwan, ana msih bingung tetntang isim dhomir yg harusnya mabni, tp kenapa ada hum dan ada him? Ada hu dan ada hi??

    BalasHapus
  2. Wynn Hotel Casino and Spa - Mapyro
    Find the Wynn Hotel Casino and 전라북도 출장샵 Spa in Las Vegas and superb 김제 출장샵 hotel deals from Mapyro. Browse 2680 hotels near 충청남도 출장마사지 Wynn Hotel and 시흥 출장샵 Casino, 포천 출장마사지 including 235 other hotels

    BalasHapus