EVOLUSI:
Vertebrata
PENDAHULUAN
Evolusi
(dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh
gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Secara
singkat, pengertian evolusi adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh
makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama sehingga terbentuk
species baru.
ASAL
USUL KEHIDUPAN
Berbagai
teori asal-usul kehidupan telah disusun oleh para pakar tetapi belum ada
satupun teori yang diterima secara memuaskan oleh semua pihak.
Teori tentang asal-usul kehidupan :
Teori tentang asal-usul kehidupan :
1.
Kehidupan diciptakan
oleh zat supranatural (ghaib) pada saat istimewa (teori kreasi khas)
2.
Kehidupan muncul
dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan (teori generatio spontanea atau teori abiogenesis)
3.
Kehidupan muncul dari benda hidup (teori biogenesis)
4.
Kehidupan datang
di planet ini dari mana saja (teori kosmozoan)
5.
Kehidupan muncul
berdasar hukum fisika-kimia (evolusi biokimia)
TEORI
ABIOGENESIS
Teori Abiogenesis merupakan teori
asal-usul kehidupan yang muncul dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan.
Teori ini juga disebut dengan Teori Generasi spontan yang gagasan pelopornya
adalah Aristoteles (384-322 SM) dan diperkuat oleh Anthony van
Leenwenhoek (abad ke 18). Aristoteles
mendasari gagasan evolusi dengan metafisika, yaitu alam mengalami
perubahan dari bentuk sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks dan
sempurna. Penciptaan terjadi dalam sekali waktu kehidupan
sekaligus lengkap, kemudian selesai dan tak ada lagi evolusi atau perubahan. Bukti dari teori abiogenesis ini bahwa mereka berdua
menemukan jasad renik pada air bekas rendaman jerami.
TEORI
BIOGENESIS
|
|
b.
Anatomi Perbandingan
Terdapat dua jenis anatomi
perbandingan dari makhluk hidup, antara lain homologi dan analogi. Homologi
adalah organ-organ yang mempunyai bentuk dasar sama, tetapi fungsinya berbeda.
Contohnya tangan manusia dengan sayap burung, kaki depan tikus mondok dengan
sirip ikan paus, dan lain-lain. Sedangkan Analogi adalah organ-organ yang
mempunyai bentuk dasar berbeda namun karena perkembangan evolusi mempunyai
fungsi yang sama. Contohnya sayap insekta dengan sayap burung, sayap kupu-kupu
dengan sayap kelelawar, dan lain-lain.
c.
Embriologi Perbandingan
Adanya kesamaan perkembangan
embrio hewan bersel banyak, yaitu pada tahap: zygot – morula – blastula –
gastrula dan tahap tersebut berdeferensiasi. Perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kurang umum, dan akhirnya
ke sifat-sifat khusus. Hewan-hewan yang dalam perkembangan, pada bentuk
embrionya serupa, tetapi bentuk dewasanya berbeda.
d.
Petunjuk Dari Alat Tubuh Yang Tersisa
Sifat dari alat-alat tubuh
yang hakikatnya sudah tidak berguna lagi namun ternyata masih dijumpai. Contoh
pada manusia:
·
selaput mata pada sudut mata sebelah dalam
·
otot-otot (penggerak) telinga
·
gigi taring yang runcing
·
rambut pada dada
·
buah dada pada laki-laki
·
umbai cacing
·
tulang ekor
e.
Paleontologi (Perkembagan Filogenik Kuda)
Bertambah besarnya tubuh,
dari sebesar kucing hingga sebesar yang kita kenal. Semakin menjadi besar dan
panjangnya kepala bagian depan sampai pada mata. Bertambah panjangnya leher dan
semakin besarnya kemungkinan bergerak dari leher tersebut.
|
SPESIASI (Proses Pembentukan
Species Baru)
Spesiasi adalah suatu proses
pembentukan species baru. Species sendiri merupakan populasi-populasi
yang masih mungkin mengadakan pertukaran gen. Variasi atau perbedaan morfologi
fisiologi ataupun kelakuan tidak menjadi alasan dipisahkannya dua populasi
menjadi dua spesies yang berbeda. Syarat
Terjadinya Spesiasi adalah adanya perubahan lingkungan, adanya relung
(niche) yang kosong, dan adanya keanekaragaman suatu kelompok organisme.
Mekanisme Isolasi menurut Futuyama, 1981 dalam bukunya Evolutionary
Biologi adalah karakteristik biologi yang menyebabkan spesies simpatrik
(yang menempati daerah geografi yang sama atau saling menutup dengan daerah
persebaran geografi) tetap bertahan (eksis), misalnya mempertahankan gene
pool yang terbatas. Istilah ini mungkin kurang menguntungkan karena pola
ini meliputi pencegahan interbreeding (pembiakan dengan spesies yang
berbeda) yang mana sering kali menjadi kasus yang sering muncul.
Isolasi
geografis

lsolasi
Reproduksi
Barier
(hambatan) geografik dapat memungkinkan terjadinya pemisahan dua populasi
(allopatric) keadaan ini memungkinkan terjadinya isolasi reproduksi meskipun
kedua populasi tersebut berada dalam satu lingkungan kembali (sympatrik).
Klasifikasi
Mekanisme Isolasi
1.
Mekanisme
yang mencegah/menghalangi terjadinya perkawinan:
a.
Isolasi
ekogeografi
b.
Isolasi
habitat
c.
Isolasi
iklim/musim
d.
Isolasi
perilaku
e.
Isolasi
mekanik
2.
Mekanisme
yang mencegah terjadinya hibrida:
a.
Isolasi
gamet
b.
Isolasi
perkembangan
c.
Ketidakmampuan
hidup suatu hibrida
3.
Mekanisme
yang mencegah kelangsungan hibrida:
a.
Kemandulan
betina
b.
Eliminasi
hibrida yang bersifat selektif
Isolasi
Ekogeografi: Dua
populasi terpisah oleh hambatan fisik, dapat menjadi berbeda begitu khusus
sesuai dengan lingkungannya. Apabila pada suatu saat kedua populasi tersebut
dikumpulkan menjadi satu, keduanya tidak akan mampu saling mengadakan
perkawinan karena keduanya tidak dapat lagi menyesuaikan diri pada kondisi
baru. Contoh : Platanus occidentalis dan Platanus orientalis, antara
keduanya secara alamiah tidak pernah terjadi penyerbukan.
Isolasi
Habitat: Antara dua
populasi simpatrik yang menghuni daerah yang berbeda lebih sering terjadi
perkawinan daripada antara sesama populasi setempat namun berbeda sifat-sifat
genetiknya. Contoh : Bufo fowleri dan Bufo americanus kalau
tempat tinggalnya bercampur ternyata bahwa Bufo fowleri akan lebih
banyak mengadakan perkawinan dengan sesamanya dibanding dengan Bufo
americanus. Bufo fowleri akan memilih tempat tinggalnya untuk kawin
di air yang tenang, sedangkan Bufo americanus di kubangan-kubangan air
hujan.
Isolasi
Iklim/Musim: Antara Pinus
radiata dan Pinus muricata dapat disilangkan tetapi perkawinan
silang ini tidak pernah terjadi di alam. Penyebab: masa berbunga Pinus
radiata terjadi pada awal Februari, sedang Pinus muricata pada bulan
April.
Isolasi
Perilaku: R.K. Crane dari
Babe Tropical Research Station mengamati kelakuan kepiting jantan pada
masa perkawinan. Kepiting jantan memperlihatkan gerakan-gerakan tertentu dengan
tujuan agar kepiting betina tidak keliru melihat kepiting jantan lainnya.
Isolasi
Mekanik: Isolasi mekanik
menyangkut struktur yang berkaitan dengan peristiwa perkawinan itu sendiri,
misalnya, hewan jantan dari suatu species jauh lebih besar ukurannya daripada jenis
betina. Alat kelamin yang jantan mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga
tidak dapat cocok dengan alat kelamin yang betina.
Isolasi
Gamet: Pada suatu
eksperimen yang menggunakan Drosophila virilis dan Drosophila
americana, dengan inseminasi buatan maka sperma dari jenis jantan tidak
dapat mencapai sel telur karena tidak dapat bergerak sebagai akibat adanya
cairan penghambat dalam saluran reproduksi.
Isolasi
Perkembangan: Pada Rana
pipiens terjadi peristiwa fertilisasi yang berhasil tetapi embrionya tidak
dapat tumbuh dan segera mati. Pada dunia ikan, seringkali telur dari suatu
species dibuahi oleh sperma dari species lain, tetapi embrio tidak tumbuh dan
segera mati.
Ketidakmampuan
Hidup Suatu Hibrida:
Perkawinan dapat berlangsung, pembentukan gamet dapat terjadi, embrio dapat
tumbuh dan berkembang, tetapi perkembangan dari hibrida adalah lemah, cacat dan
kebanyakan mati sebelum dapat mengadakan reproduksi. Contoh : tanaman tembakau
yang mati sebelum berbunga karena adanya tumor pada bagian vegetatifnya.
Kemandulan
Hibrida: Hibrid yang
terbentuk dapat hidup dengan normal tetapi steril. Contoh: Perkawinan kuda
dengan keledai hasilnya bagal (mandul).
Eliminasi
Hibrida karena Seleksi:
Bila hibrid dan keturunannya kurang dapat mengadakan adaptasi, maka dalam waktu
yang tidak lama akan musnah (mengalami eliminasi).
KECENDERUNGAN
BARU TEORI EVOLUSI
Menurut Teori Penciptaan,
Teori Evolusi Darwin memiliki kelemahan-kelemahan:
•
Tidak dapat
menjelaskan bagaimana kehidupan di bumi bermula.
Menurut
teori evolusi, semua species makhluk hidup adalah produk evolusi sebuah sel
hidup tunggal (sel pertama) yang terbentuk dari materi tak hidup melalui suatu
peristiwa “kebetulan”. Sampai sekarang belum ada seorang ahlipun yang berhasil
membuktikan bahwa sel makhluk hidup dapat bermula dari suatu peristiwa
kebetulan, karena sel hidup yang paling sederhana pun ternyata memiliki
struktur yang sangat kompleks.
•
Tidak ada
temuan ilmiah yang menunjukkan bahwa “mekanisme evolusi” yang diajukan oleh
teori tersebut memiliki kekuatan untuk berevolusi.
Menurut
teori evolusi, jutaan makhluk hidup yang ada di atas bumi terbentuk sebagai
hasil dari proses mutasi banyak organ kompleks organisme. Berdasarkan fakta,
mutasi tidak menyebabkan makhluk hidup berkembang, tetapi cenderung selalu
merugikan, misalnya cacat. Hal itu terjadi karena DNA memiliki struktur yang
sangat kompleks dan mutasi dalam bentuk pengaruh acak dapat mengakibatkan
kerusakan pada DNA.
•  :
Terdapat
catatan fosil yang menunjukkan adanya hal-hal yang berlawanan dari apa yang
dikemukakan oleh teori tersebut.
Skema
asal-usul manusia menurut teori evolusi Australopithecus ---à Homo habilis ---à Homo errectus ---à Homo sapiens. Temuan para ahli paleoantropologi mengungkapkan bahwa Australopithecus,
Homo habilis, dan Homo errectus pernah hidup di belahan bumi yang
berbeda pada saat bersamaan.
VERTEBRATA
DAN EVOLUSINYA
Vertebrata
adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang
belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari
Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali
remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil,
burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan tersebut, vertebrata diketahui
memiliki dua pasang tungkai. Vertebrata
memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem
saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi
menggunakan insang atau paru-paru.
Vertebrata
terdiri atas 7 kelas yaitu :
- Kelas Agnatha
- Kelas Chondrichthyes
- Kelas Osteichthyes
- Kelas Amphibia
- Kelas Reptilia
- Kelas Aves
- Kelas Mammalia
Evolusi Vertebrata
- Ikan Tak Berrahang (Kelas Agnatha)
Vertebrata yang ditemukan sebagai fosil
adalah ikan tak berahang (Ostracodermi). Beberapa terdapat dalam batu batuan
Ordovisium. Pada
zaman silur terdapat dalam jumlah yang banyak. Merupakan ikan pipih (15-30 cm). Hidup dengan cara menghisap zat zat
organik.
Pertukaran gas terjadi pada
insang. Tidak
mempunyai sirip, berenang
dengan gerakan undalasi.
Satu
satunya ikan tak berahang yang masih hidup adalah Lamprey dan ikan Hag yang merupakan vertebrata primitif Notochord dipertahankan selama
hidupnya.
- Plakodermi
Plakodermi berbeda dengan moyangnya
aganatha dalam dua hal,yaitu:
mempunyai
rahang dan siripnya berpasangan, catatan fosil mengambarkan adanya radiasi adaptif yang ekstensif pada
zaman Devon, sebagian
besar punah dan beberapa diantaranya menghasilkan garis keturunan yang
mengambarkan dua kelas besar,
antara lain: Osteichtyes dan Chondrichthyes.
- Amphibia
Amphibia merupakan perintis vertebrata
daratan paru paru dan tulang anggota tubuh diwarisi dari Krosopterigia. Amphibia yang paling awal adalah
Diplovertebron. Beberapa
fosil berukuran kurang lebih 2,5 m.
Amphibia Berjaya selama zaman karbon, sehingga disebut sebagai zaman
Amphibia.Zaman tersebut diikuti oleh suatu periode yaitu bumi menjadi lebih
dingin dan kering. Penurunan kejayaan Amphibia terjadi terus hingga sekarang
tinggal 3 ordo, yaitu: Ordo Anura ( Katak bangkong), Ordo urodela(
salamander dan kadal air), Ordo Apoda ( Sesilia seperti cacing tanpa kaki).
- Reptilia
Reptilia merupakan hewan pertama yang
benar benar hewan daratan.
Reptilia
berkembang dari amphibian jaman karbon. Kelebihan utama reptilian yang paling awal (Kotilosaurus) terhadap amfibi
adalah perkembagan
telur yang bercangkang dan berisi kuning telur yang dapat diletakan di tanah. Telur bercangkang, kedap air dan kedap sperma, sehh\inga perkembagan telur terjadi
bersamaan dengan persamaan degan
persamaan internal.
- Burung Aves
Kelompok reptil kedua yang mengudara
mengembangkan suara modifikasi yang tikak terdapat pada pterosaurus adalah
BULU, yang merupakan penciri munculnya burung pertama. Penemuan Acheopteryx dalam batuan
jura merupakan contoh yang terbaik dari mata rantai yang hilang (missing link). Acheopteyx berbulu, hubungannya dengan reptil yang jelas, sayap agak rudimenter, mempunyai
cakar, dalam bulu terdapat gigi, ekor panjang (Ciri-ciri reptil tersebut tidak dijumpai pada
burung sekarang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar